Wednesday, December 18, 2013

Umat Islam Dunia Marah

Umat Islam Dunia Marah
* Kritik Sri Paus Mengutip Komentar Kaisar Abad 14 Tentang Konsep Jihad

16 September 2006 00:44 WIB
Jakarta, WASPADA Online == Paus Benediktus XVI mengundang kemarahan dan kutukan dari para pemimpin Islam dari berbagai penjuru dunia setelah dia menjelekkan Nabi Muhammad SAW yang katanya melakukan jihad mengangkat pedang untuk menyebarkan agamanya Islam.

Ketua PP Muhammadiyah Prof.Dr.Din Syamsuddin sangat menyesalkan pernyataan Paus Benekditus yang mengeritik konsep jihad dalam Islam dan menyebut Islam disiarkan dengan pedang. Din di Jakarta mengatakan Jumat (15/9), pernyataan itu menunjukkan ketidak-arifan dan pemahaman yang salah dari Paus tentang Islam.


Seyogyanya seorang petinggi suatu kelompok umat beragama tidak menyerang doktrin agama lain. "Pernyataan Paus Benekditus itu sangat potensial mengganggu keharmonisan yang relatif bagus antara umat Islam dan Umat Katholik," kata Din.

Namun demikian dia mengimbau umat Islam untuk tidak bereaksi berlebihan apalagi dengan kekerasan. "Marilah kita tunjukkan bahwa umat Islam adalah umat yang mampu berlapang dada dan memaafkan orang lain," kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia itu.

"Berilah maaf kepada Paus baik dia meminta atau tidak meminta maaf. Karena apa yang dikatakan adalah karena keawamannya tentang Islam," kata Din menambahkan. Din menilai kewajiban umat Islam untuk memahamkan orang yang tidak mengerti.

"Apa yang dinyatakan Paus Benekditus tetang jihad adalah tidak benar. Karena jihad adalah ajaran mulia dalam Islam yang mengandung arti mengerahkan segala daya untuk mencapai tujuan mulia," kata Din. Manifestasi jihad dalam perang hanyalah dilakukan jika umat Islam diserang. Din juga menyatakan tidak benar jika Islam disiarkan dengan pedang karena Islam menegaskan tidak ada paksaan dalam beragama, baik dengan ancaman pedang maupun iming-iming materi.

"Saya berharap kasus ini tidak mengganggu hubungan antara umat Islam dan umat Katholik di Indonesia, karena hanya akan menambah masalah bangsa yang sudah menumpuk sekarang ini," kata guru besar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Sejumlah pemimpin Islam di berbagai penjuru dunia mengecam keras pidato Sri Paus yang mengutip pernyataan anti-Islam dalam lawatannya ke sebuah universitas Jerman. Kutipan kontroversial Paus tersebut dilontarkan saat memberikan kuliah tentang teologi kepada para guru dan pelajar di Universitas Regensburg Selasa lalu. Dia mempertanyakan konsep perang jihad.

Umat Islam Dunia Marah

Pemimpin tertinggi gereja Katholik itu mengutip pernyataan seorang kaisar Kristen Orthodoks abad ke-14, Kaisar Manuel Palaeologos II yang mengatakan, Muhammad cuma membawa hal-hal "jahat dan tidak manusiawi ke dunia seperti perintahnya untuk menyebarkan ajarannya dengan pedang."

Dalam pidato itu Paus dua kali menekankan bahwa dirinya hanya mengutip pernyataan orang lain. Paus tidak menyebutkan apakah dia setuju atau tidak dengan statemen itu. Namun diimbuhkan Paus bahwa kekerasan tidak sesuai dengan sifat Tuhan.
Pancing kemarahan Kutipan Paus itu langsung menimbulkan kemarahan sejumlah pemimpin Muslim. Pejabat keagamaan Turki bahkan mendesak Paus agar minta maaf, kata kantor berita AFP Jumat.

Seorang figur Islam di Mesir juga menyerukan negara-negara untuk memutuskan hubungan dengan Vatikan jika Paus tidak menarik ucapannya. Menurut Mohamed Mahdi Akef, kepala organisasi Persaudaraan Muslim, salah satu organisasi tertua, terbesar dan paling berpengaruh di dunia Arab, Paus telah "memancing kemarahan seluruh dunia Islam dan memperkuat argumen mereka yang mengatakan bahwa Barat memusuhi semua yang berbau Islam".
Di Istanbul, ulama senior Turki meminta Sri Paus untuk mencabut kembali ucapannya tentang Islam dan melancarkan serangkaian tuduhan balik terhadap pemimpin Katholik Roma itu, yang meningkatkan ketegangan sebelum kunjungan Paus November depan, yang merupakan lawatan pertama Sri Paus ke negara Islam.

Kepala Direktorat Urusan Agama Ali Bardakoglu, seorang ulama yang menetapkan agenda bagi Turki, mengatakan dia merasakan 'luka yang dalam' oleh pernyataan Paus tentang perang suci Islam yang dinyatakannya Selasa lalu dalam kunjungannya ke Jerman. Bardakoglu menyebut pernyataan Paus itu 'sangat mencemaskan, menyedihkan dan tidak menguntungkan.'

Bardakoglu mengatakan, 'jika Paus mencerminkan kebencian dan permusuhan' terhadap agama lain di Dunia Kristen, maka situasi dapat makin buruk. Dari Beirut, ulama Syiah paling senior di Lebanon Jumat mencela pernyataan Sri Paus baru-baru ini tentang perang suci Islam dan menuntut agar Paus secara pribadi meminta maaf karena menghujat Islam.
"Kami tidak dapat menerima maaf itu melalui saluran Vatikan... dan memintanya agar meminta maaf secara pribadi — bukan melalui kedudukan resminya — kepada umat Islam karena kekeliruannya membaca (Islam)," kata Ayatullah Agung Mohammed Hussein Fadlallah kepada para jamaahnya dalam shalat Jumat.

Ucapan Fadlallah itu merupakan salah satu pernyataan keras dalam menanggapi pernyataan Sri Paus tentang Nabi Muhammad dan perang suci jihad dalam ceramah perkuliahannya minggu ini di Jerman, yang mengundang kemarahan umat Islam dunia.
"Kami serukan pada Paus agar menyampaikan suatu kutipan yang saintifik tentang Islam. Kami tidak ingin dia tenggelam dalam propaganda musuh yang dipimpin oleh kaum Yahudi dan imperialisme anti-Islam," kata Fadlallah. Vatikan mengatakan Kamis, Paus tidak bermaksud untuk menyinggung kepekaan Muslim dengan pernyataannya itu. Namun banyak komentar terus bergema Jumat.

Fadlallah mengatakan dia mengutuk 'dan memprotes dengan keras' komentar Paus itu, 'teristimewa kutipannya tanpa adanya kejadian yang mendukung ucapan kaisar itu, yang ternyata telah menghujat Nabi Muhammad.' PM Lebanon Fuad Saniora memerintahkan dutabesar Lebanon untuk Vatikan, Naji Abi Assi, untuk berkunjung ke Kementerian Luar Negeri Vatikan guna meminta klarifikasi mengenai pernyataan Paus itu, demikian menurut pejabat pemerintah Lebanon Jumat.

Di Syria, mufti besar — penguasa senior agama Muslim Sunni — telah mengirimkan sepucuk surat kepada Paus yang mengatakan dia takut komentar Paus itu tentang Islam akan memperburuk hubungan antaragama. Sheik Ahmad Badereddine Hassoun, seorang ulama moderat, mengatakan komentar itu 'meningkatkan problem intelektual, budaya dan agama antara para pengikut berbagai kepercayaan.'

Surat itu, yang dialamatkan kepada Paus dan dikirimkan ke Kedutaanbesar Vatikan di Damaskus, menghindari kritikan tajam, yang mencerminkan pengawasan ketat oleh rezim sekular Syria. Di Islamabad, parlemen Pakistan Jumat secara bulat melakukan pemungutan suara untuk mengutuk Paus Benediktus karena membuat apa yang disebutnya komentar yang menghina Islam dan meminta pernyataan maaf darinya karena melukai perasaan umat Islam.

Resolusi itu, yang dimajukan oleh anggota parlemen garis keras Fazal Karim, didukung oleh pemerintah dan oposisi di Majelis Nasional atau Majelis Rendah parlemen. Chaudhry Ameer Hussain, ketua Majelis Nasional, mengizinkan Karim untuk mengajukan resolusi itu setelah Karim mengatakan Paus telah menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW dan melukai perasaan seluruh dunia Islam dengan 'pernyataannya yang menghina itu.' Namun Kemlu di Islamabad menyebut pernyataan itu 'disesalkan.' "Ada orang yang menganggap Islam sebagai agama tak punya toleransi yang mendorong kekerasan," kata wanita jurubicara Kemlu Tasnim Aslam.

Mengutip pernyataan ofensif "Apa yang dilakukannya adalah bahwa dia telah mengutip pernyataan yang amat ofensif oleh beberapa kaisar ratusan tahun lalu, " kata Aslam Jumat. "Tindakan itu tidak membantu karena kita telah berusaha menjembatani jurang pemisah, menyerukan dilakukannya dialog dan saling pengertian antara agama."

Dia mengatakan Muslim punya sejarah panjang mengenai toleransi, yang ditambahkannya bahwa ketika kerajaan Katholik di Spanyol mengusir penduduk Yahudi pada 1492 mereka disambut negara Islam seperti Kerajaan Ottoman di Turki.

Di Palestina, PM Ismail Haniyeh, dari kelompok Islam Hamas, Jumat bergabung dengan dunia Islam untuk menunjukkan ketidaksetujuannya dengan pernyataan Paus Benediktus, yang katanya menyerang Islam. "Atas nama rakyat Palestina yang hidup di tanah suci Palestina, kami menyatakan penolakan kami terhadap komentar yang dinyatakan Paus tentang Islam sebagai kepercayaan, hukum agama, sejarah dan cara hidup, " kata Haniyeh Jumat. "Kami imbau Paus agar mempertimbangkan kembali pernyataannya dan menghentikan penghujatannya terhadap agama Islam yang memiliki pengikut satu setengah miliar," katanya. Juga terjadi Jumat, satu ledakan kecil menyebabkan kerusakan kecil di halaman satu gereja Orthodoks Yunani di Gaza City dalam satu serangan yang dicemaskan merupakan balasan terhadap pernyataan Paus itu. Satu ledakan lainnya mengenai gereja itu beberapa jam kemudian dan satu granat juga telah dilemparkan ke dekat gereja tersebut sorenya. Tidak ada kerusakan akibat ledakan-ledakan itu. (ap/ant/m11)

Sumber : Waspada.co.id

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya