Sunday, January 3, 2016

Masyarakat Lueng Daneun sudah selesai menanam padinya

Gampong (Desa) Lueng Daneun termasuk salah Gampong yang berada dalam wilayah administrasi dan hukum Kabupaten Bireuen, tepatnya di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng. Gampong ini merupakan mayoritas warganya berprofesi petani, dan ada juga yang berkegiatan lainnya, seperti bertukang dan berkebun. Kehidupan masyarakat kian hari bertambah susah dengan pertumbuhan ekonomi yang kurang menentu terutama dalam harga jual petani/pekebun tidak stabil. Keadaan ini tentu berimbas pada kemampuan masyarakat dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Saat ini Ada sebagian petani (masyarakat) Lueng Daneun yang sudah menanam padi, dan ada juga petani yang masih menggarap lahan persawahaannya. Hal ini terjadi saluran air yang ada tidak mencukupi untuk memenuhi untuk dialiri ke petak sawah. Petani masih mengandalkan air dari tadah hujan, irigasi yang lama didambakan masih dalam angan-angan yang tak kunjung terealisasi.

Satu hal yang mungkin menyelimuti setiap petani yakni hama, Gampong Lueng Daneun termasuk mengalami serangan hama keong waktu proses penanaman padi, belum lagi disaat sudah selesai penanaman akan muncul hama wereng dan sejenisnya.  Di lahan persawahan menurut pantauan tim koperasi saat ini, banyak sekali terdapat hama terutama hama keong yang menggerogoti masyarakat. Keluhan masyarakat dari wawancara tim, membuat  mereka harus menambah modal dalam membeli Obat untuk anti keong. "Saya sangat khawatir dengan keurangan air di sawah kami, dan juga keong, karena keong ini memakan padi yang baru ditenam" begitu ujar salah satu petani kepada tim koperasi.

Masalah ketercukupan air, para petani di Lueng Daneun harus mengupayakan air dari sumur yang dibuat dimasing-masing petakan sawah guna menambahkan air di persawahan dengan cara menggunakan mesin. Menjadi pertanyaan, kapan irigasi tehnis adakan terealisasi??

Pembangunan Irigasi

Sudah beberapa dekade belum muncul juga, bahkan menjadi angan-angan tak sampai masyarakat. How are you... Irigasi Seuke Pulot dicari oleh masyarakat; Peusangan Siblah Krueng, Makmur, Gandapura dan sebagian besar Kutablang, Kabupaten Bireuen. Ketika kami meninjau (sebagai putra daerah) program pengembangan sistem irigasi ini telah ada sejak pertengahan 1980-an, ada beberapa kali "kelompok" yang datang untuk melakukan tinjauan umum mengatakan: "ditakdirkan untuk dibangun."

kekeringan melanda lueng daneun
Dalam "sejarah" ini, suatu tahun 1990-an, peralatan besar, misalnya, buldoser, ekskavator, dan lainnya pergi ke situs bendungan tempat air dari sistem air akan dipindahkan. Masalah dampak dikatakan telah mulai mengambil perbaikan tambahan pada sistem air dan seberapa ceria jaringan di sekitarnya. Namun, di samping keinginan, setelah pemilihan umum, semua alat ditarik dari lokasi/daerah tersebut. Selanjutnya, sekitar waktu itu, kami memulai pemilihan umum dalam pertemuan para kandidat berdasarkan popularitas yang mencoba menguping "bisikan tetangga" yang (katanya) hanyalah tips, triks dan jebakan untuk memenangkan/menghancurkan "pertemuan" mengingat fakta bahwa setelah "pertemuan" masyarakat tidak percaya atas janji-janji manis dan selalu lost suara dalam pesta demokrasi. Perencanaan irigasi dari waktu Kabupaten Bireuen masih bergabung dengan Kabupaten Aceh Utara belum terealisasi, dan setelah Bireuen menjadi kabupaten itu sendiri, masyarakat masih bergantung pada harapan irigasi."Penguasa" Bireuen silih berganti, namun  belum terealisasi, dan harapan baru kami menggantungkan harap dan optimis tentang janji-janji Bupati baru yang merupakan putra dari kecamatan Peusangan Siblah Krueng. Pada tahun ini Bupati telah mengunjungi lokasi Irigasi, yang menurutnya harus selesai pada tahun 2020:
"Hari ini bangunan fisik bendungan irigasi Mon Seuke Pulot 30 persen, sudah lama tidak siap karena dana yang diberikan kecil. Tahun depan tidak mungkin lagi, minimal Rp. 20-25 miliar atau dilengkapi dengan multiyear. 2020 dapat digunakan oleh masyarakat, "[Sumber Harianrakyataceh.com]
Terlepas dari kenyataan bahwa ada berita miring tentang penggunaan dan pelaksanaan pembangunan (Baca: KabarBireuen.com dan Harian goaceh.co), sebagai warga masih bermimpi atas kepedulian pihak pemerintah terhadap petani-petani yang ada dalam wilayah ini yang kebanyakan masing bergantung tadah hujan. Curahan hati dan pesan telah disampaikan oleh Imum mukim Tgk Sulaiman Abdullah: "Anda melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kehidupan petani, pekebun dan peternak di Awee Geutah, Lueng Daneun, Teupin Raya, Rambong Payong dan banyak desa-desa di Peusangan Siblah Krueng benar-benar mengalami kering, tanaman padi sampai sekarang sudah merah merona, ada yang dipotong untuk dijadikan pakan ternak, "

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya